11.14
0
Oleh:M.Iqbal.Defryanto


Duduk diam di pinggir sebuah danau di Bandung entah apa namaya, setelah lelah seharian berkendara melintasi jalanan kota tanpa tujuan, hari itu aku memang sedang tak ada kegiatan, aku memarkirkan motorku di pinggir jalan di tepi danau itu, banyak juga orang yang sedang duduk di tepi danau tersebut untuk hanya sekedar beristirahat atau pun memancing, aku punduduk beristirahat sambil melihat orang-orang yang sedang asik mancing, di tengah danau ada juga orang yang sedang bermain perahu angsa dan lainnya,
Suara air menemaniku dalam sepi, suara air yang memecah kesepianku, mataku tertuju keseberang danau, karena dari kejauhan aku mendengar suara nyanyian samar-samar terbawa angin, ternyata di seberang danau sedang di adakan pentas seni, semakin sore semakin banyak orang yang datang ketempat itu, kulihat jam  baru menunjukan pukul lima sore, mau pulang di rumah ga ada kerjaan jadi kuputuskan untuk tetap duduk disini, setelah lama duduk perutku terasa sangat lapar, tak jauh dari tempat kududuk ada seorang bapak tua menjual jagung bakar, aku pun menghampirinya ," jagung nya satu pak," seruku , bapak tua itu menanyakan "pedas atau asin ??? " , " pedas... !!" jawab ku cepat, pak tua itu membakarkan sebuah jagung pesananku, setelah beberapa lama diamembakar, di saji kan nyalah kepadaku, Pak tua itu duduk di samping ku dan bertanya " sendirian dek ???", " iyapak???" jawabku, " ga malam mingguan samapacar nya dek??" lanjut dia bertanya, " ngakpak !!!" jawab ku dengan tawa kecil, akhirnya bapak tua sipenjual jagung itu ngobrol dengan ku panjang lebar, dia bercerita tentang pengalaman hidupnya, dari mulai berjualan sayur, roti, klontong, hingga sekarang berjualan jagung. Dia bercerita dahulu dia hidup sendriri di Kota ini, tak ada sanak keluarga satu pun, dia berjuang sendiri banting tulang untuk menafkahi diri nya sendiri, sampai akhirnya dia menemukan seorang gadis pujaannya yang kemudian di nikahinya, dari ceritanya tersebut aku mendapatkan banyak pelajaran berharga bahwa suatu saat kita akan menemukan seseorang yang akan menemani dan mewarnai hidup kita, dan kita tidak boleh berhenti berharap dan terus berjuang untuk hidup dan kehidupan, dan jangan pernah merasa sendiri karena masih ada tuhan yang slalu menemani hambanya kapanpun, di manapun, dan di dalam situasi apapun. Tak terasa hari pun telah sore, dari ujung danau terlihat matahari telah lelah menyinari bumi dan hendak beristirahat, langit pun menjadi gelap, angin pun terasa kencang menerpa pohon-pohon palem yang ada di pinggir danau, setelah aku membayar kepada pak tua sipenjual jagung aku pun bergegas memakai jaketku, dan hendak pergi Pak tua itu berkata " Ingetya...!!! jangan pernah merasa sendiri dan jangan berhenti berharap dan berjuang untuk hidup dan kehidupan", akumenjawab " ya pak, terimakasih juga atas ceritanya"......


~Selesai~

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih Telah Mengunjungi Blog Ini

Terimakasih Atas Kunjungan Anda di Blog Ini Maaf kalo blognya masih sedikit acak-acakan ;)